
MELANJUTKAN cerita sebelumnya (bisa dicek di sini), malam pertama di Gusit akhirnya akan kami habiskan dengan menginap di kota. Dengan pertimbangan lokasi yang berada di pinggir pantai serta kondisi rumah adat yang terkesan tradisional, maka kami putuskan untuk menginap di dalam lokasi museum pusaka.

Rumah penginapan yang kami tempati terbuat seluruhnya dari kayu (lupa bertanya dari kayu jenis apa). Rumah ini berupa rumah panggung. Di bagian dalam terdiri dari tiga ruangan. Pertama ruang tamu serta masing-masing kamar tidur yang salah satunya terdapat pendingin ruangan. Beberapa gambaran foto penampakan dalam dari penginapannya bisa dilihat pada gambar di bawah.









Pantai Tureloto

Satu-satunya pantai yang saya kunjungi dan nikmati yaitu Pantai Tureloto di Lahewa, Nias Utara. (berlanjut entah kapan dan dimana)
Nah, kelanjutannya akan dipost di media selain blog, berhubung tiba-tiba mood menulis saya hilang malam ini. Asli, benar-benar hilang sehingga dengan terpaksa kentang-kentang bertebaran di tulisan ini :p .
(selesai)