Remah surgawi bernama Toba – Lebih dari 70.000 tahun yang lalu, jauh sebelum zaman es mencair, gunung purba Toba meletus dengan kekuatan yang maha dahsyat. Dampaknya dirasakan oleh hampir seluruh penduduk bumi karena kelam debu vulkaniknya menyelimuti di hampir sebagian besar atmosfer bumi. Akibatnya suhu bumi menurun dan cahaya matahari pun terhalang menuju bumi.
Mitos dan legenda adalah keniscayaan. Di Indonesia sendiri keduanya tumbuh dengan suburnya sesubur tanahnya. Biasanya hal ini dituturkan oleh orang tua kita dan selalu diwariskan ceritanya kepada keturunannya.
Hal inilah yang banyak saya temui saat berkunjung ke Danau Toba. Apabila kita bertanya kepada beberapa orang atau penduduk pasti akan dijawab terlebih dahulu dengan legenda yang membelakanginya. Ya, pasti sudah banyak tau kalau Danau Toba berasal dari Legenda yang terkenal tentang kisah anak manusia yang jatuh cinta dengan seekor ikan sakti. Ketiga tokoh legenda tersebut yaitu Nauli, Toba, dan Samosir. Dan kalau diceritakan, akan sangat panjang sampai-sampai ada tuh filmnya di MN* yang khusus menampilkan cerita-cerita rakyat tentang asal muasal suatu tempat. Di samping tentang kisah asal muasal Toba yang sudah sering saya dengar, ternyata ada satu lagi legenda yang tidak kalah serunya. Jika mengarungi Danau Toba dengan menggunakan kapal wisata pasti akan diajak ke lokasi Batu Gantung. Lagi-lagi akan munculah legenda yang membelakangi situs tersebut. Lain waktu mungkin akan saya posting ceritanya di balik batu gantungnya.
Batu gantung
Pernah saya terpikir dalam lamunan. Sebenarnya penduduk yang tinggal di sekitar Danau Toba pada tau nggak ya kalau Danau Toba itu tercipta karena peristiwa plutonik yang mengubah bumi. Juga akan bahaya yang mengancam (silent threat) mereka apabila suatu saat aktivitas geologi vulkanik di sekitar Toba akan kembali aktif. Hmm, pastinya ada sedikit yang tau dan tak banyak pula yang tidak tau. Lagian ngapain juga ya dipikirin. Toh kebanyakan orang yang datang ke Toba kan hanya ingin bersenang-senang. Biasanya yang bikin rumit itu ya para peneliti.
Ngomong-ngomong tentang Toba, kawan memang nggak bisa dibohongi kalau pemandangan yang tersaji di sini luar biasa. Danau terasa seperti laut lengkap dengan goyangan ombak. Nggak kebayang kalau dulu betapa dahsyatnya aktivitas vulakano-tektonik yang terjadi. Kawah yang terbentuk pun luar biasa dalamnya dan luasnya. Bayangkan saja sudah pasti proses terbentuknya kawah hingga menjadi danau akan memakan waktu ribuan tahun mungkin. Inilah yang diteorikan William Moris Davis tentang siklusnya. Ya tiba-tiba teringat pelajaran geomorfologi saat kuliah dan tafsirnya tersaji di Danau Toba. Dan akhirnya sempat juga melihat yang orang geolog bilang tuf vulkanik. Batuan ini merupakan hasil keluaran dari letusan gunung berapi dan di Toba sini terdapat di sekeliling danau. Masih inget di otak, dulu pas kuliah liat gambar kayak gini di buku Geografi Regional Indonesia karangan Alm Prof Sandy.