AKSES pengguna data spasial terhadap big data (dalam tulisan ini citra satelit) sekarang ini bisa dibilang sangat terbuka. Asal memiliki jaringan internet dan laptop (atau bahkan perangkat handphone), kita bisa mengakses, mengolah, analisis hingga penyajian data sesuai area yang diinginkan. Praktis dan gratis!

Saya teringat dahulu ketika kuliah, untuk mengolah citra satelit, kita harus mengunduh data tersebut via internet. Saat itu karena saya tidak punya laptop, harus rajin ke e-lab perpustakaan fakultas untuk menggunakan PC secara gratis. Jangan bayangkan kecepatan unduh saat itu secepat saat ini ya.
Belum lagi, setelah hasil unduhan selesai maka kita harus meng-copynya dahulu ke PC dan laptop kemudian mengolah datanya menggunakan software khusus yang memang diperuntukkan untuk mengolah citra satelit. Nah berhubung dalam pengolahan citra satelit ini datanya cukup berat dan prosesnya kompleks, maka spesifikasi PC/laptop akan menentukan seberapa cepat pengolahan tersebut selesai. Jika menggunakan spesifikasi kelas dewa ya bisa cepat selesai, namun jika menggunakan spesifikasi tingkat siput, selamat menunggu. Saya pernah post tulisan tentang pengolahan data satelit di sini.
Saat ini pekerjaan tersebut sangat-sangat dimudahkan oleh Google. Melalui aplikasi Google Earth Engine, maka kita sudah bisa mengakses ratusan bahkan ribuan dataset citra satelit yang bisa diakses berikut pengolahan datanya secara gratis! Yang dibutuhkan hanya seperangkat laptop/PC serta jaringan internet. Untuk melakukan analisis data, kita tidak memerlukan lagi software khusus, semua sudah tersedia di sini. Pengolahan data pun dilakukan secara cloud computing. Jadi tidak ada alasan tidak bisa mengolah data karena tidak ada software.

Nah berbeda dengan software penngolah citra satelit komersial yang memiliki GUI (Graphic User Interface) yang praktis dan memudahkan usernya, di Earth Engine kita perlu untuk menulis codenya sendiri untuk mengeksekusi perintah yang kita inginkan. Wajar lah ya, sudah dikasih gratisan masa minta lebih, hehe. Namun menurut saya perintah codenya masih bisa dipahami kok oleh yang awam. Saya pun termasuk yang awam soalnya dan belum lama mengetahui Earth Engine ini sehingga saya pun masih mengulik-ngulik. Untuk bahasa scriptnya yaitu menggunakan javascript.
Untuk bisa menggunakan Earth Engine, calon user akan diharuskan untuk mendaftar terlebih dahulu untuk kemudian disetujui atau tidak oleh administrator. Halaman untuk mendaftar bisa diakses pada link berikut ini.
Untuk menggunakan Earth Engine ini kita bisa mencari dari berbagai sumber seperti blog, channel youtube, github dan yang lebih penting lagi ya langsung dari Cookbook Earth Engine. Nah berhubung orang seperti saya awam dengan script code, tenang saja karena kita bisa mencari dari sumber-sumber tersebut kemudian tekan control C + control V hehe.
Di bawah ini saya akan mencoba untuk menampilkan indeks vegetasi (NDVI) di Galang dan sekitarnya dan sekitarnya. Sebelumnya saya pun pernah membuat hal tersebut namun dengan cara yang konvensional alias unduh, analisis menggunakan software, kemudian lay out hasil. Dengan menggunakan Earth Engine ini kita tinggal tulis code, jalankan, biarkan superkomputer Google yang bekerja dan voila hasilnya bisa kita nikmati dalam waktu yang singkat.
Script code yang dipakai yaitu sebagai berikut:
var single = ee.Image('COPERNICUS/S2/20190820T033539_20190820T035122_T47NMD')
var visParams = {bands: ['B8', 'B4', 'B3'], max: 3048, gamma: 1};
var visParams_ndvi = {min: -0.2, max: 0.8, palette: 'FFFFFF, CE7E45, DF923D, F1B555, FCD163, 99B718, 74A901, 66A000, 529400,' +
'3E8601, 207401, 056201, 004C00, 023B01, 012E01, 011D01, 011301'};
var image_ndvi = single.normalizedDifference(['B8','B4']);
Map.addLayer(single,visParams,'False CC')
Map.addLayer(image_ndvi,visParams_ndvi,'NDVI')
Dari script di atas saya mencoba untuk menghasilkan dua layer yaitu layer NDVI untuk menampilkan indeks kelas vegetasi serta layer composite (band 8, 4, 3) untuk menonjolkan vegetasi yang sehat dan sakit.

Nah hasil dari hasil eksekusi code yang dibuat pun bisa di export ke format Geotiff misalnya supaya bisa diolah lebih jauh oleh pengguna untuk analisis lanjutan misalnya.
Sekian tulisan singkat mengenai Earth Engine ini. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk yang sedang mencari informasi terkait Earth Engine.
Apa spesifikasi laptop untuk Google earth engine?
Halo Mas, terima kasih sudah berkunjung. Yang penting koneksi internet lancar Mas, karena komputasi dilakukan di cloudnya Google. Sayapernah coba di RAM 4GB dan prosesor celeron lancar saja.