Entah kenapa serangga mungil bernama lalat pembunuh – biasa disebut Robber Fly – ini begitu populer bagi saya. Populer dalam artian saya selalu melihat serangga ini pada tagar-tagar fotografi makro di Instagram.
Serangga berukuran mungil biasanya sulit sekali untuk diabadikan karena ukurannya yang sulit kita deteksi dalam sekali sapuan mata dan juga gesit. Kita harus jeli dan mesti jelalatan sejadi-jadinya untuk menyadari bahwa ada robber fly di sekitar kita. Saya sendiri sangat jarang bersinggungan dengan serangga ini. Mungkin tak lebih dari lima kali.

Namun salah satu pertemuan saya dengan si robber fly sempat diabadikan dengan G15 andalan saya. Jika tidak salah pada akhir tahun 2013, di hari Ahad pagi yang cerah menyengaja ke halaman belakang rumah di Bah Lias untuk mencari-cari objek untuk difoto. Dan kebetulan juga akhirnya saya menemukan dua jenis serangga yang sulit sekali ditemukan di perkotaan yaitu kepik dan robber fly. Keduanya sedang asyik bertengger di daun dan tali jemuran.

Tanpa pikir panjang langsung saya bidik kedua hewan tersebut dengan G15, mode manual saya set dan mulai memotret dengan segala angle, bukaan, rana, ISO, dsb. Sebanyak-banyaknya saya ambil selagi kedua hewan tersebut diam tak bergerak begitu saya dekati. Benar saja, tidak semua foto hasilnya sempurna. Namun, dibalik yang tidak sempurna karena kurang fokus dsb, terselip juga banyak foto yang hasilnya baik. Benar kata Barry Kusuma. Saat kita memotret suatu objek pada momen tertentu potretlah sebanyak-banyaknya karena kita tidak tahu pada bagian mana yang akan menghasilkan foto terbaik. Mari memotret!